Kamis, 19 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Melemah Didorong Kekhawatiran Permintaan Bahan Bakar dan Peningkatan Pasokan Bensin AS

Equityworld Futures - Minyak terpantau turun Kamis siang di Asia, tetapi tetap mendekati posisi terendah tiga bulan. Peningkatan kasus COVID-19 global, di samping peningkatan cadangan bensin AS, memberikan tekanan pada harga cairan hitam.

Minnnyak Brent berjangka turun 1,35% menjadi $67,33 dan WTI berjangka turun 1,47% menjadi $64,25.

Baik Brent dan WTI berjangka berada di bawah $70, setelah jatuh lebih dari 5% selama enam sesi terakhir, dan diperdagangkan mendekati level terendah sejak 24 Mei pada sesi sebelumnya.

"Harga minyak mentah terus terlihat rentan di sekitar level support pertengahan hingga akhir musim panas, $65 di WTI dan $67 di Brent," Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA Eropa, mengatakan dalam sebuah catatan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun Tipis, Kemungkinan Tapering Fed Mendorong Dolar

Minyak telah terpukul keras oleh penurunan permintaan di China, importir minyak utama secara global, karena langkah-langkah pembatasan untuk mengekang wabah COVID-19 terbaru di negara itu tetap berlaku.

Kekhawatiran atas permintaan bahan bakar yang lebih lambat diperburuk oleh peningkatan mengejutkan dalam persediaan bensin AS. Data Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan peningkatan 696.000 barel pada persediaan bensin. Perkiraan Investing.com telah memperkirakan penurunan 1,671 juta barel, sementara penurunan 1,4 juta barel tercatat pada minggu sebelumnya.

Data EIA juga menunjukkan penarikan 3,234 juta barel di pasokan minyak mentah AS minggu lalu hingga 13 Agustus. Investing.com memperkirakan penurunan 1,055 juta barel, sementara penurunan 447.000 barel dilaporkan pada minggu sebelumnya.

Data minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan penurunan sebesar 1,163 juta barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 18 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Terus, Investor Khawatir Virus Varian Delta

Equityworld Futures - Harga minyak turun lagi pada pedagangan Selasa, karena investor masih mengkhawatirkan penyebaran cepat varian Delta dari Covid-19. Hal ini dapat memperlambat pemulihan permintaan minyak.

Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September kehilangan 70 sen menjadi USD66,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara, jenis Brent untuk pengiriman Oktober turun 48 sen menjadi USD69,03 per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga :  PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

"Kekhawatiran tentang permintaan karena penyebaran global varian Delta terus menghalangi harga yang lebih tinggi,"

Investor juga menunggu data resmi stok minyak mentah AS karena Administrasi Informasi Energi (EIA) akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu ini.

Analis yang disurvei S&P Global Platts memperkirakan persediaan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 3,1 juta barel untuk pekan yang berakhir 13 Agustus 2021.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 16 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Indeks Dolar AS Turun 0,3% Selama Seminggu Perdagangan

Equityworld Futures - Dolar AS melemah ke level terendah dalam satu minggu terhadap sekeranjang mata uang di perdagangan Jumat. Dolar AS lesu setelah survei sentimen konsumen AS turun tajam pada awal Agustus, sehingga meningkatkan kekhawatiran penurunan aktivitas ekonomi.

University of Michigan mencatat indeks sentimen konsumen pada awal Agustus turun menjadi 70,2 dari sebelumnya 81,2 pada Juli. Catatan ini menjadi level terendah sejak 2011 dan salah satu dari enam penurunan terbesar dalam 50 tahun terakhir survei.

Investor minggu ini telah disuguhi sekumpulan data yang beragam. Sementara data harga produsen AS yang ke luar Kamis menunjukkan lonjakan harga, memperkuat Federal Reserve untuk menghapus beberapa stimulusnya.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis Pasca Anjloknya Sentimen Konsumen AS

Data harga konsumen AS mengindikasikan bahwa inflasi mungkin meningkat, sehingga berpotensi memberi ruang Fed untuk tetap akomodatif lebih lama. 

"Pendorong utama minggu ini adalah gagasan bahwa perlambatan tekanan inflasi akan mengurangi dorongan untuk pengurangan pembelian aset Federal Reserve sebelumnya,"

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam rival, turun 0,5% pada 92,521 atau terendah sejak 6 Agustus. Untuk minggu ini indeks turun 0,3%.

Para investor pun sekarang memperhatikan konferensi Bank Sentral Fed di Jackson Hole, Wyoming, akhir bulan ini. Hal ini dapat menentukan langkah Fed selanjutnya. 

 

 

Equityworld Futures

Sabtu, 14 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jadi USD1.751/Ounce, Ini Dia Penyebabnya

Equityworld Futures - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada penutupan perdagangan Kamis, karena Indeks Harga Produsen (PPI) AS lebih baik dari perkiraan.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD1,5 atau 0,09% menjadi USD1.751,8 per ounce. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi selama sesi AS

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bahwa Indeks Harga Produsen melonjak 1% pada Juli atau lebih baik dari ekspektasi

Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa untuk pekan yang berakhir 7 Agustus, klaim pengangguran awal AS adalah 375.000, sesuai dengan ekspektasi.

Sementara itu, Harga perak untuk pengiriman September merosot 37,2 sen, atau 1,58% menjadi USD23,116 per ounce. Harga logam mulia lainnya, platina untuk pengiriman Oktober meningkat USD2,1 atau 0,21% menjadi USD1.017,7 per ounce. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 12 Agustus 2021

PT Equityword Futures : Data Inflasi AS Landai, Harga Emas Melonjak Tinggi

Equityworld Futures  - Harga emas dunia naik pada perdagangan hari Rabu, setelah data indeks harga konsumen atau inflasi Amerika yang landai meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mengurangi dukungan ekonominya lebih cepat dari estimasi.

Harga emas di pasar spot melesat 1,4 persen menjadi 1.752,46 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,2 persen menjadi 1.753,30 dolar AS per ounce.

Laporan ketenagakerjaan Amerika yang solid minggu lalu memukul emas dan mempertahankannya kejatuhannya di bawah angka kunci 1.800 dolar AS karena investor khawatir The Fed akan segera melakukan tapering.

"Tetapi data pada Rabu menunjukkan indeks harga konsumen Amerika untuk periode Juli meningkat sesuai ekspektasi, yang meredakan kekhawatiran tersebut dan mendukung emas, kata Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, Chicago.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis, Rilis Data AS Tenangkan Kegelisahan Tapering Fed

"Angka inflasi yang sejalan itu membuat The Fed menggaruk-garuk kepala dan membuat mereka lebih pada tipe pendekatan wait-and-see dan menafsirkan lebih banyak data." Tambahnya.

Lebih lanjut mendorong emas, dolar turun dari level tertinggi dalam lebih dari empat bulan dan imbal hasil US Treasury tergelincir, mengurangi opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.

Michael Matousek, Head Trader U.S. Global Investors, mencatat inflasi tetap pada level tertinggi 13 tahun pada basis tahunan untuk periode Juli, dan mengatakan inflasi yang terus-menerus dapat mendorong harga emas lebih tinggi bahkan dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

Logam lainnya, perak naik 1 persen menjadi 23,55 dolar AS per ounce, platinum melambung 2,5 persen menjadi 1.020,07 dolar AS per ounce, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi 2.633,90 dolar AS per ounce.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 10 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Dunia Terus Merosot Imbas Data Ketenagakerjaan AS

Equityworld Futures - Harga emas dunia merosot ke level terendahnya karena data ketenagakerjaan Amerika yang kuat mendukung ekspektasi untuk tapering lebih dini oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed.

Harga emas di pasar spot anjlok 2,1 persen menjadi 1.725,96 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 2,1 persen menjadi 1.726,50 dolar AS per ounce.

Perak terjebak dalam kejatuhan emas dan mencapai level terendah dalam lebih dari delapan bulan, di 22,50 dolar AS per ounce. Terakhir, perak menyusut 4 persen menjadi 23,35 dolar AS per ounce.

"Aksi jual emas dan perak merupakan kejutan prototipikal yang didorong oleh laporan ketenagakerjaan yang kuat, Jumat, karena pasar kemudian harus memperhitungkan The Fed selangkah lebih dekat untuk mengurangi pembelian aset dan berpotensi menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Minyak Terus Naik, Peningkatan Kasus COVID-19 Hantui Prospek Permintaan

Emas tergelincir lebih dari 2 persen setelah data Jumat menunjukkan pengusaha Amerika mempekerjakan buruh paling banyak dalam hampir satu tahun pada Juli.

Kenaikan suku bunga akan menumpulkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil versus aset yang menghasilkan bunga.

Menambah tekanan bagi emas, adalah Indeks Dolar (Indeks DXY) yang reli ke level tertinggi dua minggu.

Logam kuning anjlok sebanyaknya 4,4 persen dan sempat turun di bawah 1.700 dolar AS di awal perdagangan Asia, tetapi pulih dari posisi terendah tersebut.

"Penguatan ekonomi, terutama di Asia akan mendorong permintaan konsumen dan komersial yang lebih baik untuk emas dan perak,"

 Harga logam lainnya, platinum turun 0,4 persen menjadi 976,13 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak November. Paladium melemah 0,9 persen menjadi 2.602,66 dolar AS per ounce.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 09 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Produksi Blok Rokan Ditargetkan Capai 165.000 Barel/Hari

Equityworld Futures - Produksi Blok Rokan ditargetkan mencapai 165.000 barel per hari pada akhir 2021. Langkah itu melalui penambahan sumur-sumur baru yang mulai dibor tahun ini.

Blok Rokan pun diharapkan tetap menjadi salah satu penghasil utama minyak nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut, hingga akhir Juli 2021, rata-rata produksi Blok Rokan mencapai 160.000 barel per hari atau sekitar 24% dari produksi nasional.

Sedangkan ada produksi gas bumi mencapai 41 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Karenanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) diminta dapat meningkatkan daya produksi melalui investasi secara masif.

“Ini harus menjadi komitmen PT Pertamina (Persero), mengingat wilayah kerja Rokan merupakan salah satu wilayah kerja terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang,”

Kontrak baru Blok Rokan menganut sistem PSC Gross Split merupakan suatu tantangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Karena itu, Pertamina dituntut untuk tetap profesional dalam mengelola Blok Rokan.

Sejak Senin ini, Blok Rokan resmi menjadi aset negara. Dimana, wilayah kerja energi tersebut dikelola anak usaha Pertamina, Pertamina Hulu Rokan, Arifin mencatat, setelah CPI berhasil mengelola wilayah kerja tersebut dengan baik, diharapkan PHR dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai. 

Baca Juga :  PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Turun, Data Positif Ketenagakerjaan AS Indikasi Tapering Fed

“Sejak pertama kali diproduksikan pada tahun 1951 hingga tahun 2021, WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak. Terima kasih atas usaha-usaha yang telah dilakukan,” katanya.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mencatat, hingga akhir 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Pada 2022 mendatang, PHR juga merencanakan pengeboran 500 sumur baru.

Langkah tersebut merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara wilayah kerja migas lain di Indonesia. Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran, sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.

Untuk memastikan kelancaran proses alih kelola, Pertamina melalui PHR sudah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi.

Terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial , komersial, asset supply chain management serta IT.

“Hal yang tidak kalah penting dalam proses alih kelola ini, kami mengingatkan kembali mengenai high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses kehandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian kita semua,”

Manajemen optimis dapat menjalankan dan mengelola Blok Rokan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Pertamina juga memiliki tugas lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 miliar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030. 

 

 

 

Equityworld Futures