Equityworld Futures - Perak melonjak ke level tertinggi nyaris tujuh tahun dan emas terus bergerak menguat dipicu ekspektasi diperlukan banyak stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi global dari pandemi virus.
Diberitakan The Straits Times dari Bloomberg, investor masuk ke logam mulia di tengah lonjakan permintaan untuk tempat berlindung di tengah meningkatnya kasus covid-19, memperlambat pertumbuhan dan suku bunga riil negatif di AS.
Setelah keberhasilan paket penyelamatan Eropa minggu ini, fokus beralih ke perundingan antara Partai Republik dan Demokrat mengenai rancangan undang-undang untuk menopang perekonomian Amerika Serikat.
Harga Perak Berjangka melonjak 5,33% ke $22,705 per ons, mencapai level tertinggi tahun 2013. Harga Emas Berjangka naik 0,73% di $1.857,35 per ons dan XAU/USD naik 0,79% ke $1.856,47.
Sementara itu dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) per gram melonjak Rp19.000 dari hari Selasa menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp963.000 dan harga terakhir kini turun ke Rp982.000.
"Seperti emas, perak tahun ini mendapat keuntungan dari permintaan safe haven dan penurunan imbal hasil obligasi AS jangka panjang," Vivek Dhar, analis di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan dalam catatan. "Imbal hasil rendah pada akhirnya meningkatkan daya tarik aset tanpa bunga seperti logam mulia. Kenaikan harga perak dapat terus berlanjut, utamanya ketika bergabungnya harapan permintaan dan kekhawatiran pasokan."