Selasa, 12 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Didorong Lonjakan Kasus Baru Covid-19


Equityworld Futures - Harga emas naik dipicu permintaan safe haven logam kuning ini karena meningkatnya kekhawatiran gelombang kedua covid-19 pasca beberapa negara melaporkan lonjakan kasus baru.

Harga Emas Berjangka naik 0,24% ke $1,702,10 per ons. sementara emas spot XAU/USD menguat 0,17% ke $1.700,27 per ons.

Indeks dolar AS masih turun 0,07% ke 100,198. Menurut laporan Reuters, pelemahan mata uang dolar AS ini muncul di tengah prospek penurunan suku bunga negatif di kalangan para pejabat Fed.


Pekan lalu, untuk pertama kalinya trader suku bunga berjangka kebijakan Fed mulai menilai adanya peluang kecil penurunan suku bunga negatif tahun depan.

Menyoroti hubungan memanas dengan Cina, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia "tidak tertarik" menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan "Tahap 1" setelah surat kabar pemerintah Cina mengindikasikan rasa tidak puas terhadap hal tersebut di Beijing.

Di seluruh dunia, gelontoran dana stimulus sekitar $15 triliun diperkirakan telah dikeluarkan pemerintah global untuk melindungi dampak negatif dari pandemi covid-19.

Unuk potensi pembukaan ekonomi bertahap di Jepang, pemerintah setempat dapat mengakhiri status keadaan darurat di banyak wilayah pada minggu ini jika infeksi virus sudah terkendali.



Senin, 11 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Australia Siap Salip Cina Jadi Negara Produsen Emas Nomor Satu


Equityworld Futures - Analis pasar yang berfokus di Australia, Resources Monitor, mengeluarkan laporan singkat yang menyatakan negara kepulauan itu akan menyalip Cina sebagai negara produsen emas terbesar di dunia pada tahun 2021.

Menurut Resources Monitor sebagaimana dilaporkan, peran Australia sebagai negara produsen yang hemat biaya produksi memberikan keuntungan yang dibutuhkannya untuk mengambil posisi terdepan tersebut.

Harga Emas Berjangka turun 0,28% ke $1.709,10 per ons mengutip data Investing.com dan emas spot XAU/USD naik 0,23% di $1.707,41 per ons.

Hal yang mendukung penilaian analisis itu seperti dengan melihat margin yang telah dihasilkan oleh kebanyakan perusahaan tambang emas selama 18 bulan terakhir. Khususnya, fokus pada kinerja perusahaan seperti Newcrest, Saracen, Silver Lake dan Northern Star.

Baca juga: PT Equityworld Futures : Emas Spot Naik Ditengah Kekhawatiran Gelombang Baru Covid-19

Dalam pandangannya, margin ini jika dipasangkan dengan harga emas, meskipun mengalami tekanan baru-baru ini, telah meningkat selama satu setengah tahun terakhir, mendorong para perusahaan tambang Australia untuk melanjutkan rencana pembukaan tambang baru atau juga ekspansi.

Contoh ekspansi signifikan tersebut meliputi:
  • Tambang Cadia Valley dari Newcrest Mining di New South Wales diperkirakan akan menghasilkan 840 kilo ons emas pada tahun 2020;

  • Proyek Carosue Dam Saracen Minerals di Australia Barat diharapkan menghasilkan lebih 500.000 ons pada tahun 2020;

  • Proyek Red of King of the Hills di Australia Barat diharapkan menghasilkan sekitar 100.000 ons pada tahun 2020;

  • Operasi Tanami Newmont Australia di Wilayah Utara, yang memproduksi emas tahunan diperkirakan mencapai sekitar 150.000 hingga 200.000 ons per tahun setelah ekspansi selesai pada 2023.

Tambang baru yang diharapkan mulai beroperasi yaitu:

  • Proyek Bardoc Gold Bardoc di Australia Barat, yang menampung total estimasi sumber daya mineral 49,4 Metrik ton @1,9g/t Au untuk 3,02 Metrik ons emas yang terkandung;

  • Proyek Karlawinda dari Capricorn Metals di Australia Barat, yang menampung total estimasi sumber daya 50 Metrik ton @0,93g/t Au untuk 1,5 Metrik ons emas yang terkandung;

  • Proyek Mcphillamys Regis Resources di New South Wales, yang menampung total estimasi sumber daya 68,9 metrik ton @1,04g/t Au untuk 2,30 Metrik ons emas yang terkandung.



Kamis, 07 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD1.695,25 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,40%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.676,00 dan resistance pada USD1.726,00.

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Rebound di Tengah Pelemahan Dolar

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,06% dan diperdagangkan pada USD100,198.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Juli naik 0,45% dan diperdagangkan pada USD15,082 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli naik 0,43% dan diperdagangkan pada USD2,352 per pon.




Equityworld Futures

Rabu, 06 Mei 2020

PT Equityworld Futures : 2 Indeks Utama Wall Street Anjlok karena Data Ekonomi AS Suram


Equityworld Futures – Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan kemarin. Bursa saham kehilangan momentum penguatan karena data ekonomi Amerika Serikat yang suram.

Dow Jones Industrial Average turun 218,45 poin, atau 0,91% menjadi 23.664,64. S&P 500 turun 20,02 poin atau 0,7% menjadi 2.848,42. Sementara itu, indeks Komposit Nasdaq meningkat 45,27 poin atau 0,51% menjadi 8.854,39.


Sembilan dari 11 sektor S&P 500 utama turun, dengan sektor utilitas dan energi masing-masing turun 3,5% dan 2,6%, memimpin penghambat. Kebijaksanaan teknologi dan konsumen masing-masing naik 0,3% dan 0,7%, hanya dua kelompok yang memperoleh.

Perusahaan data penggajian Automatic Data Processing, Inc. (ADP) melaporkan data terbaru di AS. Data tersebut mengungkap perusahaan swasta di AS mengurangi sekitar 20,2 juta pekerjaan pada bulan April karena pandemic covid-19 terus bergejolak di seluruh negeri.

"Kehilangan pekerjaan dalam skala ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah total kehilangan pekerjaan untuk bulan April saja adalah lebih dari dua kali lipat total pekerjaan yang hilang selama Resesi Hebat."



PT Equityworld Futures : Emas Naik Tipis Tertahan Pembukaan Ekonomi Seluruh Dunia


Equityworld Futures - Nyaris serentak perekonomian "kembali dibuka" di seluruh dunia mendorong investor berminat lagi terhadap aset berisiko yang hilang selama pandemi covid-19. Bursa saham pun beranjak naik, ini juga berarti kenaikan emas dan aset safe haven lainnya terbatas untuk saat ini.

Emas berjangka di AS untuk bulan Juni naik tipis 0,01% di $1.710,80 per ons pukul 11.03 WIB menurut data Investing.com dan XAU/USD turun 0,23% di $1.701,95 di mana negara-negara mulai dari India ke Thailand hingga Italia dan Amerika Serikat kembali dibuka bertahap.

Indeks Hang Seng menguat 0,53% di 23.994,00 pukul 11.07 WIB dan indeks Kospi naik 0,98% ke 1.913,90.

"Setelah arus masuk ke ETF emas selama 25 hari ini, hari ini pasar jeda dengan menunggu dan melihat bagaimana rencana pembukaan kembali bekerja,"


Tetapi Gero juga mengatakan belum saatnya untuk membuang posisi buy di emas. Jauh dari itu, banjir dalam pengeluaran stimulus di seluruh dunia membuat logam kuning taruhan kunci inflasi dan lindung nilai keselamatan.

"Datangnya berita utama politik dan ekonomi harusnya mendukung emas di mana $1.800 menjadi level minat berikutnya melewati musim panas ini," 

"Cari pergerakan harga emas stabil dengan tren penurunan sesekali akan terus berlanjut karena trader fokus pada pertemuan The Fed dan bank sentral lain."

TD Securities setuju dengan pandangan itu.

"Membedakan hutan dari pohon, kami berpendapat bahwa permintaan investasi akan terus mengalir ke emas ketika pemodal berusaha melindungi diri dari tingkat suku bunga riil negatif," 

"Sinyal teknikal positif untuk emas, yang mendukung kenaikannya lebih lanjut."



Selasa, 05 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Indeks Dolar AS Ikuti Pergerakan Pasar Saham


Equityworld Futures – Indeks dolar AS terapresiasi pada akhir perdagangan kemarin mengikuti pergerakan pasar saham. Dolar juga menguat karena para pedagang terus mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran dan ketidakpastian yang timbul dari pandemi Covid-19.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,4% pada 99,481 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0907 dari USD1,0975 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2441 dari USD1,2484 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6425 dari USD0,6410.


Dolar AS membeli 106,72 yen Jepang, lebih rendah dari 106,83 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9654 franc Swiss dari 0,9617 franc Swiss, dan naik menjadi 1,4078 dolar Kanada dari 1,4074 dolar Kanada.

Untuk diketahui, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Bursa saham AS membalikkan kerugian sebelumnya karena pasar didukung oleh kenaikan kuat dalam saham-saham nama-nama perusahaan teknologi raksasa.

Dow Jones Industrial Average naik 26,07 poin atau 0,11% menjadi 23.749,76. S&P 500 naik 12,03 poin atau 0,42% menjadi 2.842,74. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 105,77 poin atau 1,23% menjadi 8.710,71.



Senin, 04 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Emas Kembali ke $ 1.700 karena Trump Keluarkan Ancaman Tarif Impor Terbaru ke Cina


Equityworld Futures - Emas kembali ke level $ 1.700 setelah Presiden Donald Trump mengancam Cina dengan tarif impor terbaru dan menyatakan Beijing tidak bertanggung jawab dalam menangani pandemi covid-19 yang menyebabkan wabah besar di Amerika Serikat.
"Harga emas reli karena ketidakpastian ekonomi sekarang harus berurusan dengan potensi ancaman tarif impor terbaru dari Presiden Trump,"

"Pemulihan ekonomi global membutuhkan banyak hal agar resesi yang akan datang menjadi pendek."

Emas Berjangka untuk pengiriman Juni di New York COMEX ditutup naik $ 16,05, atau 0,95%, pada $ 1,710.25 per ons, yang dipicu kembalinya selera risiko ke Wall Street awal pekan ini setelah adanya tanda-tanda kemajuan dalam obat Covid-19 potensial yang dimaksudkan bagi pasien yang diintubasi.

XAU/USD naik 0.82%, menjadi $ 1,700.37.


Trump mengatakan, Kesepakatan dagangnya dengan Cina yang tahap pertamanya ditandatangani pada Januari, kini menjadi prioritas sekunder akibat pandemi.

"Prospek bullish emas terutama dari upaya stimulus dari bank sentral di seluruh dunia, tapi sekarang tampaknya itu juga dapat didukung perang tarif impor antara dua ekonomi terbesar dunia," 

Tetapi analis OANDA memperkirakan emas tetap di $ 1.700 tidak tertambat dan volatilitas yang menjurus ke penurunan adalah mungkin.

"Selama kejatuhan pasar masa lalu, emas biasanya kehilangan daya tarik safe-haven selama fase penjualan panik tetapi melanjutkannya begitu pemulihan mulai terjadi. 

Ekonomi AS saat ini terlalu rentan, sehingga Presiden Trump kemungkinan tidak akan menindaklanjuti ancaman tarif terbaru ini."

Joshua Graves, ahli strategi pasar senior di RJO Futures di Chicago, memiliki pandangan yang sama, mengatakan tingkat yang paling penting untuk diperhatikan adalah tertinggi baru-baru ini dikisaran level $ 1.790.

"Pasti ada hal baru yang berkembang untuk memberi dorongan dan kenaikan harga pasar saham bukan penyebabnya. Kami pernah melihat itu sebelumnya."